Pemkab Pesisir Selatan Gelar Aksi Bersih Bersih di Kawasan Pantai Carocok

Pesisir Selatan, Sumbarjaya.com ~ Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar memperingati World Cleanup Day (WCD) 2025 dengan menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Pantai Carocok Painan hingga Pantai Salido, Rabu (24/9/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, dalam mengusung tema nasional “Menuju Indonesia Bersih 2029”. Aksi tersebut melibatkan pejabat eselon, kepala perangkat daerah, aparatur sipil negara (ASN), serta non ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. 

“Aksi ini bukan hanya simbol, tapi bentuk keseriusan kita dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kami siap bersih-bersih, tidak hanya lingkungan, tapi juga dalam segala aspek pemerintahan. Gerakan moral ini harus dimulai dari diri kita masing-masing,” ujar Risnaldi. 

Menurutnya, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbunan sampah di Pesisir Selatan sepanjang 2025 mencapai 58.449,57 ton per tahun atau sekitar 160 ton per hari. Namun, tingkat pengelolaannya baru mencapai 38,12 persen.

Ia menyebut kondisi itu sebagai ancaman nyata bagi lingkungan, pariwisata, dan kehidupan nelayan jika tidak ditangani secara serius. Ia pun menekankan pentingnya kembali pada kearifan lokal Minangkabau yang mengajarkan hidup harmonis dengan alam.Pariwisata Pesisir Selatan. 

“Pepatah mengatakan Alam Takambang Jadi Guru. Menjaga kampung dan nagari adalah tanggung jawab kolektif. Jika lingkungan bersih, maka kehidupan masyarakat juga akan lebih baik,” ujarnya.

Pemkab Pesisir Selatan disebut tengah memperkuat program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Di antaranya pendirian bank sampah, unit pengelolaan sampah terpadu, hingga gerakan Sekolah Adiwiyata untuk menanamkan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini.

Risnald juga menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia mengajak seluruh masyarakat, tokoh adat, komunitas, dunia pendidikan, hingga sektor swasta untuk menjadikan aksi bersih-bersih sebagai budaya hidup.

“Mari kita mulai dari hal sederhana, seperti mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah dari rumah, dan menjaga kebersihan ruang publik. Jikok kampuang barasiah, hati sanang, masyarakat nyaman,” katanya. (Rizal)