UPTD Laboratorium DPKP2LH Sawahlunto Rampungkan Ekspedisi Penting Ke Hulu dan Hilir Sungai

Sawahlunto, Sumbarjaya.com ~ UPTD Laboratorium Lingkungan DPKP2LH Sawahlunto dalam hal ini petugas pengambil contoh uji air sungai baru-baru ini merampungkan ekspedisi penting ke hulu dan hilir sungai utama di wilayah tersebut.
Misi krusial ini mencakup pengambilan sampel air dan pengukuran parameter lapangan di titik-titik vital, tahap pertama yaitu Hulu Sungai Batang Lunto, serta Hulu dan Hilir Sungai Lasi.dimana dalam kegiatan ini juga didampingi langsung oleh kepala UPTD Laboratorium Lingkungan DPKP2LH Sawahlunto bapak Tristi Antoni S.Si, Kamis (9/10/2025).
“Kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat fundamental untuk mendapatkan gambaran utuh dan akurat mengenai kondisi terkini ekosistem sungai. Sungai Batang Lunto, yang memiliki nilai historis dan ekologis tinggi bagi Sawahlunto, menjadi fokus utama bersama dengan Sungai Lasi,” ujarnya.
Mengapa Pengukuran Ini Begitu Penting? petugas Laboratorium Lingkungan DPKP2LH menekankan pentingnya pengukuran langsung di lokasi sebelum sampel dibawa ke laboratorium. Nilai-nilai parameter air sangat rentan berubah begitu air diangkut, sehingga data lapangan ini menjadi kunci untuk :
“Menilai Kualitas Air Awal : Mengetahui kualitas air langsung dari sumbernya dari hulu sampai hilir. Mendeteksi Perubahan Dini : Mengidentifikasi secara cepat adanya potensi dampak atau pencemaran dari aktivitas dari hulu sampai hilir sungai,” tambahnya.
Dasar Pengambilan Keputusan: Menyediakan data yang akurat sebagai fondasi bagi perencanaan tindakan pengawasan pengendalian pencemaran sungai yang berdampak terhadap lingkungan dan pengelolaan sumber daya air yang efektif.
Parameter Kunci yang Menjadi Sorotan.
Dalam kegiatani ini, sejumlah parameter fisik dan kimia air diukur langsung di lokasi menggunakan peralatan khusus. Parameter tersebut meliputi :
Suhu Air: Memengaruhi laju metabolisme biota air dan ketersediaan Oksigen Terlarut. Daya Hantar Listrik (DHL) : Bertindak sebagai indikator total padatan terlarut (seperti mineral dan garam) yang menunjukkan tingkat salinitas atau kandungan ionik dalam air.
Oksigen Terlarut (DO) : Mengukur ketersediaan oksigen yang mutlak diperlukan bagi semua kehidupan akuatik. Kekeruhan : Mengukur jumlah materi tersuspensi yang membuat air keruh, sering kali mengindikasikan tingkat erosi atau limpasan sedimen.
Proses Pengambilan Sampel yang Steril.
Selain pengukuran langsung, tim juga melakukan pengambilan sampel air secara cermat dengan mengikuti teknik yang steril. Setiap sampel air dimasukkan ke dalam botol khusus dan diberi label lengkap.
Mencantumkan lokasi spesifik (Hulu Batang Lunto, Hilir Lasi, atau Hulu Lasi), waktu, dan tanggal, untuk menjamin ketertelusuran data saat nantinya dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Langkah kolaboratif ini menegaskan komitmen Pemkot Sawahlunto melalui DPKP2LH dalam menjaga kelestarian sumber daya air.
”Jaga Sungai Kita, Jaga Kehidupan! Mari bersama-sama pastikan kelestarian sungai demi masa depan Sawahlunto yang lebih baikbaik,” katanya.
Demikian pesan yang disampaikan oleh tim ekspedisi. Data dari kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan penting untuk menyusun kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. (Fery)